Minggu, 11 September 2016

Membandingkan Ukuran Bumi Dengan Planet Jupiter



Sejah Galileo Galilei pertama kali mengamati planet Jupiter pada tahun 1610 menggunakan teleskop yang ia desain sendiri, para ilmuwan dan astronom di dunia telah sangat terpesona oleh planet Jovian yang satu ini. Seperti apa jadinya dika Bumi dibandingkan dengan Jupiter?

Jupiter merupakan planet terbesar di Tata Surya kita. Planet ini merupakan kumpulan besar gulungan gas dan badai yang dahsyat. Ukuran Jupiter hanya sedikit lebih kecil dari ukuran bintang katai coklat, namun Jupiter tidak dapat diklarifikasikan sebagai bintang katai coklat karena tidak memancarkan cahaya sendiri.

Gaya gravitasi Jupiter yang besar juga sukses mengikat lebih dari 60 satelit alami dalam orbit yang mengitarinya. Setidaknya ada 4 satelit alami besar milik Jupiter, yakni Io (diameter 3.642km), Europa (3.122km), Ganymede (5.262km) dan Callisto (4.820km). Keempat satelit ini disebut satelit Galilean karena Galileo menemukannya saat sedang mengamati Jupiter untuk kali pertama.

Ukuran, Massa dan Kepadatan

Bumi memiliki radius rata-rata 6.371km dan massa 5,97 x 10^24kg, sedangkan Jupiter memiliki radius rata-rata 69.911km dan massa 1,8986 x 10^27kg. Sederhananya, Jupiter berdiameter hampir 11 kali diameter Bumi, dan volumenya 1.321 kali lebih besar dari Bumi. Namun, kepadatan Bumi secara signifikan lebih tinggi, karena merupakan planet terestrial (berbatu), yakni 5,514g/cm³, dibandingkan dengan Jupiter yang hanya 1,326 g/cm³.

Karena itu, sebagai planet gas raksasa, Jupiter tidak memiliki permukaan yang padat dan berbatu seperti Bumi, melainkan hanya gas dan gas saja. Diperkirakan tekanan atmosfer Jupiter sama dengan 1 bar, yakni tekanan pada permukaan laut Bumi.

Perbandingan ukuran Jupiter, Bumi dan Bulan.

Komposisi dan Struktur

Bumi adalah planet terestrial, yang berarti terdiri dari mineral silikat dan logam yang dibedakan antara inti logam dan mantel silikat dan kerak. Inti itu sendiri juga dibedakan, antara inti dalam dan inti luar (yang berputar dalam arah yang berlawanan rotasi Bumi). 

Bentuk Bumi sendiri tidak bulat sempurna, melainkan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bentuk bola yang sedikit pipih di kedua kutubnya, sehingga ada semacam tonjolan di sekitar khatulistiwa. Tonjolan di khatulistiwa Bumi ini adalah hasil dari rotasi Bumi, dan menyebabkan diameter di khatulistiwa menjadi 43 kilometer lebih besar dari diameter dari kutub ke kutub.

Sebaliknya, Jupiter tersusun dari materi gas dan cairan yang terbagi antara atmosfer gas di luar dan interior yang lebih padat. Atmosfer luar Jupiter terdiri dari sekitar 88-92% hidrogen dan 8-12% helium dengan sisanya terdiri dari unsur-unsur lain.

Atmosfer mengandung jumlah jejak metana, uap air, amonia dan senyawa berbasis silikon serta jumlah jejak benzena dan hidrokarbon lainnya. Ada juga jejak karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, fosfin dan sulfur. Kristal amonia beku juga telah diamati di lapisan terluar atmosfer.

Sementara itu, diyakini bahwa inti JUpiter adalah campuran elemen-elemen padat, lapisan di sekitarnya adalah hidrogen metalik cair dengan beberapa helium, dan lapisan luar terutama terbentuk dari molekul hidrogen. Inti Jupiter juga telah dikatehui merupakan inti berbatu, tidak seperti atmosfer luarnya yang hanya gas saja.

Juga seperti Bumi, bentuk Jupiter adalah bulat pepat. Bahkan, pipihnya kutub Jupiter nampak lebih besar daripada Bumi, yakni 0,06487 ± 0,00015, dibandingkan dengan Bumi yang hanya 0,00335. Hal ini disebabkan Jupiter yang terotasi sangat cepat, menyebabkan radius khatulistiwa planet Jupiter sekitar 4600km lebih besar dari diameter dari kutub ke kutub.

Credit : Infoastronomy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar