Sabtu, 10 September 2016
Mengenal Nebula dan Proses Pembentukannya
Bagi kalian yang memiliki teleskop, mungkin kalian sering mengarahkan pandangan ke arah rasi bintang Orion, dan melihat ada sebuah nebula yang terang di jantung rasi bintang tersebut. Tapi tahukah kalian apa itu nebula?
Nama nebula diambil dari bahasa Latin yang berarti 'awan'. Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, hidrogen, helium dan gas yang terisonisasi lainnya. Awalnya nebula adalah nama untuk semua objek astronomi yang nampak menyebar, termasuk galaksi di luar Bima Sakti.
Galaksi Andromeda misalnya, awalnya ia pernah disebut sebagai Nebula Andromeda (dan galaksi yang berbentuk spiral pada awalnya disebut sebagai 'nebula spiral'). Namun, setelah sifat-sifat sejati galaksi berhasil diamati dan dikonfirmasi di awal abad 20 oleh astronom Ver=sto Slipher, Edwin Hubble dan sejawatnya, akhirnya dibedakanlah antara nebula dan galasi.
Sebagian nebula berukuran sangat besar, bahkan diameternya bisa mencapai ratusan tahun cahaya. Tidak seperti hasil jepretan lensa kamera yang lebih sensitif terhadap cahaya, dan kenyataannya nebula nyaris tak terlihat oleh mata manusia dari Bumi. Selain jaraknya yang jauh, nebula juga cukup redup.
Nebula Orion misalnya, nebula paling terang di langit malam ini sebenarnya memiliki diameter sudut yang dua kali lebih besar dari diameter sudur Bulan Purnama, namun nebula ini tudak nampak jelas di langit malam, apa lagi di langit malam yang sudah tercemar polusi udara maupun polusi cahaya, jangan harap.
Meskipun nampak padat daripada ruang di sekitar mereka, faktanya nebula yang seukuran Bumi hanya akan memiliki massa total beberapa kilogram saja. Banyak nebula terlihat karena fluoresensi sebuah bintang panas pada jantungnya, sementara ada juga nebula lain yang hanya dapat dideteksi dengan fitur eksposur panjang dan filter khusus pada kamera digital.
Bagaimana Proses Pembentukannya?
Banyak nebula atau bintang terbentuk dari keruntuhan gravitasi gas di medium antarbintang. Ketika material sebuah bintang runtuh oelh gravitasinya sendiri, bintang-bintang besar yang baru bisa mengionisasi gas di sekitarnya, sehingga awan antarbintangnya bisa terlihat pada panjang gelombang optik.
Ada juga nebul alinnya yang terbentuk sebagai hasil dari ledakan supernova, sebuah pergolakan kematian bintang raksasa yang berumur oendek. Material yang terlempar dari ledakan supernova kemudian terionisasi oleh energi pada intinya, yang biasanya adalah sebuah bintang neutron.
Proses oembentukan nebula yang terakhit adalah nebula planeter. Nebula jenis ini adlaah tahap akhit dari kehidupan bintang bermassa rendah, seperti Matahari. Bintang dengan massa sekitar 8-10 massa Matahari akan berevolusi menjadi raksasa merah dan perlahan-lahan kehilangan lapisan luarnya selama pergolakan di atmosfer mereka.
Ketika sebuah bintang bermassa rendah tersebut telah kehilangan cukup banyak material penyusunnya, suhunya akan meningkat dan radiasi ultraviolet dari sang bintang akan memancarkan dan mengionisasi awan berbintang di sekitarnya yang telah terlontar, lalu terbentuklah nebula planeter. Matahari kita sekitar 4-5 miliar tahun lagi akan menjadi sebuah nebula planeter, dan intinya akan menjadi katai putih.
Credit : Infoastronomy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar