Ilustrasi desain robot penjelajah Mars 2020 rancangan NASA
Robot penjelajah Curiosity yang mendarat di Mars tahun 2012 silam siap pensiun. Di kantor pusat Jet Propulsion Laboratory (JPL), NASA mengumumkan siap luncurkan robot penjelajah baru tahun 2020 mendatang, yang dinamai robot Mars 2020. NASA mengatakan telah melakukan desain akhir dan mulai masuk tahap konstruksi robot tersebut.
Jika semua berjalan sesuai rencana, robot beroda enam tersebut nantinya akan lepas landas pada bulan Agustus 2020, lalu mendarat di Mars pada bulan Februari tahun 2021, dan kemudian menjelajahi permukaan Mars untuk setidaknya dua tahun sa,pai 2023.
"Ketika robot Mars 2020 sudah berada disana (Mars), tujuan ilmiah utama dari misi ini adalah untuk mencari tanda-tanda kehidipan, baik kehidupan masa lalu maupun yang masih ada di Mars," kata ilmuan proyek Mars 2020, Kenneth Farley, dari California Institute of Technology di Pasedena, mengatakan selama acara live di Facebook tanggal 15 Juli malam watu Indonesia.
Permukaan Mars saat ini memiliki suhu yang dingin, kering dan banyak radiasi berbahaya. Namun, robot penjelajah Courisosity ternyata menemukan bahwa kawah besar tempatnya mendarat 4 tahun lalu, yang bernama Kawah Gale, berpotensi dihuni oleh martian sekitar miliaran tahun lalu. Couriosity juga telah mendapatkan bukti tambahan bahwa Planet Merah di masa lalu adalah dunia yang relatif hangat dan basah.
Jadi, nantinya robot Mars 2020 akan menyelidiki tanda-tanda kehidupan di masa lalu Mars tersebut, dengan menggunakan sekitar tujuh instrumen ilmiah yang lebih canggih dari yang dimiliki robot Curiosity.
Geoffrey Yoder, administrator asosiaso Direktorat Misi Sains NASA di Washington DC, mengatakan, "Misi ini menandai sebuah tonggak penting dalam penjelajahan NASA dan umat manusia ke Mars, nantinya kita dapat menentukan apakah kehidupan pernah ada di Mars, serta juga untuk persiapan pendaratan manusia di Planet Merah tahun 2030-an mendatang."
NASA menyatakan robot Mars 2020 juga akan membawa akat yang disebut Moxie (Mars Oxygen In-Situ Resources Utilization Experiment), tang akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang masih didominasi karbon dioksida. Moxie akan mendemonstrasikan teknologi yang nantinya digunakan penjelajah manusia agar dapat menghasilkan oksigen di Planet Merah.
Mars 2020 juga dilengkapi radar penembus tanah untuk mengkarakterisasi lingkungan bawah permukaan Mars, Istrumen lainnya, yang disebut SuperCam, akan menembakkan laser kuat pada batuan Mars, untuk menentukan komposisinya.
Instrumen penunjang lainnya termasuk kamera resolusi tinggi, sebuah stasiun cuaca canggih dan spektrometer yang berpotensi akan memungkinkan para ilmuan misi untuk mendeteksi molekul organik yang mengandung karbon di tanah Mars.
Misi robot penjelajah Mars 2020 diperkirakan akan menghabiskan anggaran NASA sebesar 1,9 miliar dilar AS.
Credit : Infoastronomy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar