Selasa, 27 September 2016

Dua Planet Berbatu Mirip Bumi Ditemukan Pada Jarak 38,8 Tahun Cahaya






Dua planet baru bernama TRAPPIST-1b dan TRAPPIST-1c, yang merupakan dua planet terdalam dalam sistem tiga planet TRAPPIST-1 berhasil ditemukan. Kedua planet tersebut telah dikonfirmasi merupakan planet berbatu seperti Bumi, bukan planet gas raksasa seperti Jupiter.

Menurut sekelompok astronom yang dipimpin oleh Julien de Wit, astronom Massachusetts Institute of Technology (MIT), bintang induk kedua planet tersebut yang bernama TRAPPIST-1 merupakan bintang kerdil ultradingin terletak pada jarak hanya 38,8 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Aquarius [1 tahun cahaya = 9,4 triliun km]

Bintang TRAPPIST-1 ini lebih dingin dan lebih merah dari Matahari kita, dengan usianya diperkirakan sekitar 500 juta tahun dan dengan luminositas, massa dan radius masing-masing 0,05%, 8% dan 11,5% lebih rendah dari Matahari.

Pada tanggal 2 Mei, Julien de Wit dan rekan-rekannya mengumumkan mereka telah menemukan tiga planet seukuran Bumi dengan periode orbit pendek yang dekat dengan zona laik huni dari bintang TRAPPIST-1. Bintang tersebut merupakan pusat dari sistem bintang yang diorbiti tiga planet bernama TRAPPIST-1b, 1c dan 1d.

Baru-baru ini, dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, tim astronom yang dipimpin Julien de Wit itu melaporkan bahwa TRAPPIST-1b dan 1c ada;ah planet yang permukaannya berbatu, atau yang terbuat dari batuan. Temuan ini memperkuat hipotesis yang mengatakan kemungkinan kedua planet tersebut laik huni.

Para astronom juga ditentukan bahwa atmosfer kedua planet ini sangat solid, mirip dengan atmosfer Bumi, Venus dan Mars. Julien de Wit dan rekan-rekannya sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan penelitian awal dari atmosfer kedua planet sekitar beberapa hari setelah mengumumkan penemuan sistem planet tersebut.

Mereka juga melakukan penelitian dengan Teleskop Antariksa Hubble dengan mengarahkannya ke sistem bintang TRAPPIST-1 untuk mempelajari kedua planet dengan transit ganda, yakni saat kedua planet hampir  bersamaan lewat di depan bintang induknya, persis seperti ilustrasi di atas.

Menggunakan Hubble, para astronom ini berhasil mencatat spektrum transmisi gabungan antara TRAPPIST-1b dan 1c. Data tersebut mengungkapkan bahwa kedua planet ini merupakan bebatuan bulat yang mengitari bintang induk ultradinginnya.

Bintang TRAPPIST-1 sendiri ditemukan oleh sebuah tim astronom yang dipimpin oleh Michael Gillon dari Insttitute d'Astrophysique et Geophysique di University of Liege di Belgia menggunakan teleskop TRAPPIST (Transiting Planets and Planetesimals Small Telescope) di La Silla Observatory, gurun Atacama, Cile.

Credit : InfoAstronomy



Tidak ada komentar:

Posting Komentar