Sabtu, 17 September 2016
Betelgeuse, Bintang Raksasa Merah Terdekat Bumi
Bagi kalian yang suka mengamati langit malam, mungkin tidak asing dengan bintang Betelgeuse. Ia merupakan bintang raksasa merah yang berada di rasi bintang Orion. Betelgeuse diketahui merupakan bintang raksasa yang jaraknya paling dekat dengan Bumi, yakni sekitar 640 tahun cahaya.
Bintang Betelgeuse berukuran 1.000 kali besar dan 100.000 kali lebih terang dari Matahari kita. Jika pusat Tata Surya kita digantikan dengan bintang Betelgeuse, maka permukaan bintang tersebut akan mencapai orbit sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
Saking besarnya, kita bisa menemukan dan melihat bintang ini dengan mudah di langit pada malam hari dengan mata telanjang. Bintang ini diklarifikasikan sebagai raksasa merah dengan kelas spektrum M2lab yang merupakan klasifikasi bintang terbesar dan tingkat kecerahan cahaya yang tinggi.
Bintang ini sudah dikenal sejak jaman Ptolemy, dan konon kabarnya tiga abad sebelum Ptolemy bintang ini sudah dikenal oleh astronom Tiongkok dan mereka melihat bintang tersebut berwarna kuning. Betelgeuse termasuk bintang tua yang sudah mendekati masa akhir dari hidupnya. Tubuh yang semain membesar dan suhu yang semakin menurun merupakan sebuah tanda sebuah bintang akan menuju kematian, termasuk Betelgeuse.
Dalam foto bintang Betelgeuse terbaru yang didapat dari teleskop Herschel diperoleh gambar bahwa angindebu dari bintang tersebut bergerak menghantam ruang bintang lain di dekatnya sehingga membutnya tampak seperti busur gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan 30 km per detik.
Angin yang juga terdiri dari debu tersebut merupakan bukti bahwa massa dari bintang Betelgeuse yang semakin berkurang. Debu tersebut awalnya berasal dari tubuh bintang itu sendiri.
Lapisan dalam dari binrang Betelgeuse memperlihatkan struktur menonjo yang tidak simetris yang secara teknis memancarkan serpihan debu bintang. Selain itu juga terdapat struktur lain yang linier yang letaknya lebih jauh di luar busur angin debu bintang yang menurut para stronom struktur tersebut merupakan hasil dari materi bintang Betelgeuse yang keluar saat bintang tersebut mengalami evolusi.
Namun, berdasarkan analisis terbaru menunjukkan bahwa struktur itu berhubungan dengan medan magnet galaksi atau juga tepi dari awan antarbintang yang ada di sekitar bintang Betelgeuse, yang tersinari oleh cahaya bintang tersebut.
Jika ternyata struktur linier yang simetris itu merupakan obyek yang terpisah dari busue angin debu Betelgeuse, maka diperkirakan kedua struktur tersebut akan bertabrakan sekitar 5.000 tahun mendatang disusul oleh bintang Betelgeuse itu sendiri pada 12.500 tahun kemudian.
Kelal jika bintang Betelgeuse harus mengakhiri hidupnya dengan supernova, maka akan menjadi sesuatu yang indah jika dilihat dari Bumi. Bintang tersebut akan dapat dilihat pada siang bolong di langit selama berbulan-bulan. Namun, diperkirakan hal irtu baru akan terjadi jutaan tahun ke depan.
Credit : Infoastronomy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar