Jika kalian berkunjung ke Planet Merah, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Jawabannya tergantung pada beberapa hal, mulai dari posisi antara Bumi dan Mars, sampai pada teknologi yang akan mengangkut kalian ke sana.
Seberapa Jauh Mars?
Untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapat planet Mars, pertama kita harus tahu jarak antara dua planet, Bumi dan Mars. Semakin dekat jaraknya, semakin cepat kita bisa sampai ke Mars.
Mars adalah planet keempat dari Matahari, dan yang kedua paling dekat dengan Bumi (setelah Venus). Namun, walaupun Mars planet paling dekat kedua dengan Bumi, jarak antara Bumi dan Mart terus berubah karena kedua planet ini melakukan revolusi mengelilingi Matahari.
Teorinya, jarak yang paling dekat antara Bumi dan Mars satu sama lain adalah ketika Mars berada pada titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) dan Bumi berada pada titik terjauh (aphelion). Ini akan menempatkan kedua planet pada jarak 54,6 juta kilometer satu sama lain.
Selain ada jarak terdekat antara kedua planet, ada juga titik di mana kedua planet berada sangat berjauhan. Yakni ketika Mars berada di oposisi dengan Matahari, yakni titik di mana Mars berada di 'belakang' Matahari jika ditinjau dari Bumi. Pada titik ini, jarak antara Bumi dan Mars dapat menjadi 401 juta kilometer satu sama lain.
Rata-rata jarak antara Bumi dan Mars adalah 225 juta kilometer.
Kecepatan Cahaya
Cahaya bergerak pada kecepatan sekitar 299.792 kilometer per detik. Oleh karena itu, cahaya yang bersinar dari permukaan Mars (jika ada alien yang menyalakan senter misalnya), maka akan butuh waktu beberapa saat untuk mencapai Bumi (atau sebaliknya).
Jika Bumi dan Mars berada di titik terdekat, cahaya lampi senter alien di Mars akan butuh 182 detik atau lebih dari 3 menit untuk mencapai Bumi. Jika BUmi dan Mars di titik terjauh, maka butuh 1.342 detik, atau lebih dari 22 menit. Dengan begitu, jika kita naik kendaraan secepat cahaya menuju Mars, rata-rata butuh waktu 12,5 menit.
Namun sayangnya, kencaraan secepat cahaya saat ini tidak ada, atau mungkin belum ada. Lagi pula jika naik kencaraan berkecepatan cahaya, kita akan mengalami hal-hal seperti kontraksi, melambatnya waktu (waktu yang kita alami lebih lambat dari waktu di Bumi), dan butuh energi yang sangat banyak untuk melakukannya.
Pesawat Antariksa Tercepat Sejauh Ini
Pesawat antariksa yan diluncurkan dari Bumi adalah milik NASA, yakni wahana antariksa New Horizons, yang berhasil terbang lintas dekat Pluto pada 14 Juli 2015 silam. Pada bulan Januari 2006, wahana antariksa New Horizons meninggalkan Bumi pada kecepatan 58.000 kilometer per jam.
Jika kita naik wahana antarika New Horizons menuju Mars, maka jika Bumi dan Mars berada di titik terdekat kita akan mengabiskan waktu 942 jam atau 39 hari di perjalnan. Dan jika Bumi dan Mars berada di titik terjauh maka membutuhkan waktu 6.944 jam atau 289 hari di perjalanan.
Tapi Kemudian Sesuatu yang Rumit Muncul
Tentu saja ada masalah dengan perhitungan ini. Perhitungan waktu tempuh jarak antara Bumi dan Mars ini diukur dengan mengasumsikan jarak antara dua planet sebagai garis lurus. Bumi dan Mars yang mengorbit Matahari selalu berherak dan berpindah posisi. Sehingga wahana atau roket tersebut perlu mengikut ke mana posisi planet tujuannya.
Kendala lainnya adalah bahan bakar. Dibutuhkan jumlah bahan bakar yang sangat banyak dan itu cukup menyulitkan. Karena itulah ilmuan NASA menggunakan sebuah metode yang disebut dengan Hohmann Trasfer Orbit atau Minimun Energy Transfer Orbit. Hak itu bertujuan untukmengirim pesawat luar angkasa dari Bumi ke Mars dengan kebutuhan bahan bakar seminim mungkin.
Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Walter Hohmann pada tahun 1925. Wahana yang diluncurkan akan mengorbit dengan lintasan yang lebih panjang dari pada lintasan Bumi mengelilingi Matahari untuk kemudian akan bertemu dengan orbit Mars di saat yang bersamaan. Hal itu tentunyta bisa lebih cepat dan lebih hemat.
Jadi, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Mars adalah tergantung di mana posisi kedua planet (Bumi dan Mars) berada di orbitnya ketika misi diluncurkan, serta juga tergantung pada perkembangan teknologi sistem propulsi.
Credit : Infoastronomy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar