Kamis, 15 September 2016

Kenapa Orang Jerman Bekerja Lebih Pendek Tapi Lebih Produktif?

Sebuah studi myang dilakukan Knote, sebuah lembaga riset dan publikasi terkemuka yang banyak melakukan kajian tentang produktifitas, mengungkap hal yang sangat menarik tentang superioritas orang-orang Jerman. Mereka bekerja lebih sedikit, tetapi menghasilkan lebih banyak ketimbang manusia dari berbagai etnis lainnya di dunia.

Jerman merupakan negara tunggal penyelamat zona Euro dari kebangkrutan tahun 2012. Orang berpikir, kehebatan ekonomi Jerman selama ini karena orang-orang Jerman adalah pekerja keras. Tetapi, sejatinya, orang-orang Jerman justru bukan pekerja keras, melainkan lebih tepatnya pekerja yang fokus.

Pegawai Jerman bekerja lebih singkat dibandingkan pegawai di negara-negara lain. Bagaimana bisa sebuah negara dengan rata-rata jam kerja 35 jam per minggu (dengan rata-rata mendapatkan 24 hari libur ditanggung) bisa meraih level produktifitas yang begitu tinggi?

Jam Kerja Berarti Benra-Benar Bekerja

Dalam budaya bisnis Jerman, ketika seorang sedang bekerja, mereka tidak akan mengerjakan apapun selain pekerjaannya. Buka Facebook, bergosip dengan rekan kerja, berkomentar untuk hal apa saja atau hal-hal lain yang biasa dilakukan banyak pekerja negara lain tidak akan pernah dilakukan oleh pekerja Jerman. Terus terang di Amerka, hal semacam ini masih bisa dimaafkan oleh manajemen. Tetapi, tidak ada ampun di Jerman. Hal-hal semacam ini tidak bisa ditolelir.

Dalam sebuah tayangan documentary BBC dengan judul "Make Me a German", seorang anak muda Jerman menerangkan gegar budayanya ketika dia mendapatkan kesempatan melakukan pertukaran kerja di Inggris. "Saya berada di Inggris untuk pertukaran. Saya berada di kantor dan orang-orang berbicara sepanjang waktu tentang kehidupan pribadinya 'Apa rencana malam ini?', dan sepanjang waktu selalu minum kopi."

Wanita muda Jerman tersebut cukup terkejut dengan kebiasaan pekerja INggris yang serba rileks. Lebih jauh dia mengatakan, di Jerman Facebook tidak diperbolehkan dibuka di kantor apapun alasannya. Juga tidak dobolehkan membuka email pribadi.

Berorientasi Pada Tujuan, Komuniasi Langsung Lebih Dihargai

Budaya bisnis Jerman adalah salah satu yang paling fokus dan menghargai komunikasi langsung. Jika orang Amerika cenderung menghargai pembicaraan singkat dan mempertahankan atmosfir kerja yang lebih dinamis, orang-orang Jerman jarang berbincang-bincang tentang orang lain. Pekerja Jerman akan berbicara langsung dnegan manajer tentang evaluasi kinerja, langsung masuk ke dalam rapat tanpa "Icebreaker" apapun, dan menggunakan bahasa yang tegas tanpa mencoba melembutkannya dengan ungkapan yang sopan. Jika orang Amerika berkata, "Adalah sangat bagus jika Anda bisa menyampaikan hal ini kepada saya sebelum jam 3 sore," maka orang Jerman akan berkata, "Saya membutuhkannya sebelum jam 3 sore."

Ketika orang Jerman bekerja, maka mereka sangat fokus dan cerdas sehingga menghasilkan produktifitas yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih cepat.

Orang Jerman Memiliki Kehidupan Selain Pekerjaan

Orang Jerman itu pekerja keras, tetapi juga berlibur dengan keras (work hard, play hard). Selama hari kerja mereka sangat fokus untuk menghasilkan produktifitas secara efisien, tetapi hari libur adalah benar-benar hari berlibur. Oleh karena atmosfir dan lingkungan formal dari bisnis Jerman yang sangat terfokus, karyawan tidak perlu 'hang out' bersama-sama selepas jam kerja. Orang Jerman umumnya menghargai pemisahan yang jelas antara kehidupan pribadi dengan kehidupan pekerjaan.

Pemerintah Jerman saat ini mempertimbangkan pelarangan adanya emailterkait pekerjaan setelah jam 6 sore untuk membatasi kemudahan akses dan keterhubungan perusahaan dengan para pekerja.

Untuk mengisi waktu yang adam kebanyakan orang Jerman terlibat dalam Verein atau klub-klub untuk melakukan rapat secara reguler dengan minat yang sama dalam komunitas mereka. Minat umum orang Jerman termasuk Sportverein (klub olahraga), Gesangverein (klub paduan suara atau menyanyi), MUsikverein (klub musik(, Wandeverin (klub hiking), Tierzuchtverein (klub pemelihara binatang) yang umumnya marmut atau burung-burung peliharaan dan klub kolektor barang. Bahkan kampung kecil di Jerman memiliki beberapa klub aktif untuk mengakomodasikan minat dari penduduknya.

Ketimbang menhabiskan waktu dengan menonton TV di malam hari, kebanyakan orang Jerman bersosialisasi dalam komunitasnya dan menanamkan kebiasaan itu seperti sebagai manusia biasa.

Orang Jerman juga mendapatkan jumlah hari cuti dibayar yang tinggi, di mana kebanyakan pegawai menerima 25-30 hari libur dibayar oleh perusahaan (peraturan masyarakat minimal 20 hari). Jatah berlibur yang lebih panjang memungkinkan keluarga menikmati kebersamaan hampir sebulan, menyewa apartemen di pinggir pantai atau melakukan perjalanan ke kota-kota baru yang menyenangkan.

Bisnis Menghargai Orang Tua

Sistem Elternzeit (waktu bagi orang tua atau cuti khusus bagi orang tua) yang diterapkan Jerman adalah impian dari banyak pekerja di Amerika. Amerika Serikat belum memiliki hukum yang mensyaratkan adanya cuti hamil, sementara Jerman telah memiliki kebijakan perlindungan bagi orang tua yang sangat luas. Manfaat lebih jauh dari adanya cuti hamil ini, perusahaan terhindar dari merekrut wanita (dengan ketakutan bahwa mereka kan mengambil banyak keuntungan dari manfaat yang ekstensif tersebut), dan jajaran manajemen perusahaan Jerman didominasi oleh lebih banyak pria dibandingkan dengan perusahaan di negara maju lainnya (walau pemerintah berusaha menghambat trend ini.)

Manfaat finansial dari tinggal di rumah (dari Elternzeit dan Elterngeld atau program finansial untuk orang tua) seringkali terlalu bagus untuk dilewatkan oleh ibu-ibu Jerman, dan hal itu bisa menyebabkan tidak berkembangnya atau stagnannya karir wanita Jerman.

Karena mempekerjakan orang atas dasar suka rela tidak dikenal di Jerman, maka seluruh karyawan memiliki kontrak kerja dengan pemberi kerja. Orang tua yang sudah dipekerjakan selama 12 bulan sebelumnya berhak mendaparkan manfaat Elternzeit, di mana di dalamnya termasuk cuti di luar tanggungan hingga 3 tahun dengan kontrak 'tidur'. Karyawan berhak bekerja paruh waktu hingga 30 jam pada saat cuti, dan mesti ditawarkan pekerjaan penuh pada akhir dari cuti orang tua. Orang tua juga bisa memilih menunda hingga setahum cuti mereka sampai anaknya berusia 8 tahun. Setiap oran tua berhak mendapatkan cuti orang tua, dan banyak pasangan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan finansial.

Sebagai tambahan perlindungan terhadap kontrak pekerja, negara akan membayar hingga 67% dari gaji pegawai (dengan batas maksimal 1.800 Euro per bulan) selama 14 bulan. Orang tua bisa membagi waktu 14 bulan itu juka mereka memilihnya. Manfaat ini diterapkan secara setara untuk pasangan sejenis.

Mempekerjakan Orang Jerman

Budaya kerja orang Jerman berbeda sekali dengan rata-rata perusahaan Amerika, akan tetapi ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari mitra kerja orang Jerman. Fokus cerdas orang Jerman yang mereka bawa dalam bekerja sangat mengagumkan. Memisahkan pekerjaan dengan waktu bersenang-senang sangat membantu tercapainya kehidupan yang lebih seimbang. Tidak mengangkat telepon setelah bekerja memberikan kita istirahat mental dari stress akibat pekerjaan, dan kita bisa kembali bekerja lebih segar pada pagi hari. Ketika kita harus menyelesaikan sesuatu, menutup Facebook dan mematikan tanda notifikasi pada ponsel akan membuat pikiran menjadi tenang dan kehidupan mengalir tenang. Pembicaraan yang langsung membuat efisiensi meningkat, dan tumbuhnya komunikasi yang lebih jelas dari para anggota team.

Orang Amerika sering bekerja lebih lama dengan produksi meningkat dan etia kerja superiori, tetapi meneliti model Jerman membuat orang kagum. "Ketika tiba waktunya untuk bekerja, barangkali sedikit waktu benar-benar menghasilkan lebih banyak". Less is more!!!

Credit : Humancapital Journal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar