Sabtu, 01 Oktober 2016

Mengenal Matahari, Bintang Terdekat Bumi


Tahukah kalian kalau Matahari adalah bintang terdekat planet Bumi kita? Ya, Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Seluruh planet dan asteroid berputar mengelilinginya karena tarikan gravitasi Matahari yang besar. Mari kenali Matahari lebih jauh.

Diameter Matahari diperkirakan sekitar 1.392.000 km atau kira-kira 109 kali diameter Bumi dan massanya sekitar 2x10^30 kg atau 330.000 kali massa Bumi, mewakili kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya kita. Sampai di sini, tentu sudah bisa dibayangkan betapa besarnya Matahari kita.

Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69% setara dengan 6.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi dan lain-lain.

Struktur dan lapisan Matahari terdiri dari inti yang berdiameter sekitar 280.000 km. Energi yang dihasilkan inti Matahari setara dengan 90 juta miliar ton TNT. Ada juga lapisan zona radiasi, zona konveksi, fotosfer, kromosfer dan korona atau atmosfer terluar Matahari yang meluas ke angkasa sejauh beberapa juta kilometer.

Pada Matahari juga ada bagian bernama bintik Matahari atau sunspot, bintik hitam ini merupakan bagian Matahari yang memiliki suhu lebih rendah dari area di sekitarnya. Sunspot bisa terbentuk disebabkan oleh interaksi mahnetik.

Selainsunspot juga ada yang namanya angin Matahari (solar wind). Kata 'angin' di sini bukan dalam artian sebenarnya, melainkan hembusan partikel-partikel bermuatan, terutama terdiri dari proton dan elektron dengan sedikit ion berat, yang siletupkan dari korona Matahari dengan kecepatan mencapai 400 kilometer per detik.

Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memilih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya.

Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klarifikasi bintang Matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam prosispektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya bitu di atmosfer.

Menurut label kelas spektrum, G2 menandakan suhu permukaannya sekitar 5778 K (5505°C) dan V menandakan bahwa Matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Di intinya, Matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen setiap detik.

Dulu, Matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang, Matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang di dominasi katai merah. Magnitudo absolut Matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari adalah benda tercerah di langit dengan magnitudi tampak -26,74.

Korona Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan angin Matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause sekitar 100 AU. Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk oleh angin Matahari, heliosfer adalah struktur bersambung terbesar di Tata Surya.

Selama miliaran tahun, Matahari menyinari Bumi sehingga tumbuhan bisa memanfaatkan sebagai sumber energi untuk kehidupan. Hewan herbivora memakan tumbuhan, karnivora memakan herbivora dan dengan cara ini Matahari menjadi sangat penting bagi Bumi karena memberikan kehidupan di Bumi. Termasuk pada kita, manusia.

Credit : InfoAstronomy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar