Selasa, 19 Juli 2016

Abdullah bin Amr bin Ash

Abdullah bin Amr bin Ash, ada yang mengatakan bahwa namanya adalah Al Ash. Ketika beliau masuk Islam, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengubah nama beliau dengan Abdullah. Gelar beliau adalah Abu Muhammad atau ada pula yang mengatakan Abdurrahman atau Abu Nushair Al Quraisy As Sahmi.

Beliau adalah sosok mujahid yang tangguh, tinggi, gemuk dan berwajah kemerah merahan dan juga putih rambut dan jenggotnya. Ketika usianya telah lanjut, kedua mata beliau buta. Abdullah bin Amr adalah orang yang alim, shalih, kuat dan bersemangat dalam beribadah. Beliau adalah sahabat Rasulullah, demikian pula ayahnya, bahkan beliau lebih dahulu masuk Islam sebelum ayahnya. Beliau dikenal sangat rajin membaca Al-Qur'an, tiada punya rasa bosan. Abdullah bin Amr memang dikenal sangat rajin beribadah, baik sholat, puasa, membaca Al-Qur'an maupun sholat malam, sampai beliau berlebihan dalam menjalankannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun memanggil Abdullah dan diperintahkannya agar tidak terlalu berlebihan dalam beribadah. Dan beliau bersabda, "Aku puasa dan berbuka, bangun shalat malam dan tidur juga menikahi wanita, maka yang tidak suka sunahku tidaklah termasuk golonganku."

Abdullah bin Amr ini semenjak masuk Islam, pertama tama yang menjadi pusat perhatiannya adalah Al-Qur'an yang diturunkan secara berangsur angsur. Setiap turun ayat maka dihafalkan dan diusahakan untuk memahaminya, hingga setelah semuanya selesai dan sempurna beliau pun telah hafal keseluruhannya. Dan beliau menghafalkan itu bukanlah hanya sekedar mengingat, akan tetapi dihafalkan dengan tujuan dapat dipergunakan untuk memupuk jiwanya, dan kemudian menjadi hamba Allah yang taat.

Abdullah bin Amr peenah berkata, "Kami telah mengumpulkan Al-Qur'an kemudian kami membaca keseluruhannya dalam waktu semalam." Memang beliau dikaruniakan amal yang sempurna, cerdas, semangat dalam mencari ilmu dari Nabi, rajin dan tekun mencatat. Ia pun memiliki ilmu dan amal yang mapan.

Abu Hurairah pernah berkata, "Tidak ada seorangpun dari shabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang lebih banyak haditsnya dari pada kami kecuali Abdullah bin Amr, karena beliau menulis dan kami tidak menulis."

Diantara keistimewaan beliau adalah bahwa beliau sebaik baik ahli bait. Dan ketika berada di rumah Rasulullah, Rasul bertanya, "Tahukah kamu siapa yang bersama kami di rumah?" Kami berkata, "Siapa Rasulullah?" Beliau menjawab Jibril. Kami berkata, "Assalamualaika yaa Jibril warahmatullah." Kemudian Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Jibril telah menjawab salam kamu." (HR Tabrani)

Beliau wafat pada malam hari di usianya yang ke 72 tahun, bertepatan dengan tahun ke 65 atau 63 hijriah dan dimakamkan di rumahnya sendiri, karena terjadinya kerusuhan waktu itu.

Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan dirinya antara lain Abdullah bin Umar bin Khattab, As Sa'id bin Yazid, Sa'ad bin Musayyab, Thawus dan Ikrimah.

Sanad paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu'aib dari ayahnya dan kakeknya Abdullah. Abdullah bin Amr wafat pada tahun 63 H pada malam pengepungan Al-Fusthath

Tidak ada komentar:

Posting Komentar